Bahasa Indonesia dan Pembentukan Budaya Akademik yang Sehat
Bahasa Indonesia dan Pembentukan Budaya Akademik yang Sehat
Abstrak
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi
negara memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa, termasuk
dalam ranah akademik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan sesuai
dengan kaidah tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga
sebagai instrumen dalam pembentukan budaya akademik yang sehat. Budaya akademik
yang sehat dicirikan oleh adanya kejujuran, keterbukaan, penghargaan terhadap
karya orang lain, serta kemampuan berpikir kritis dan logis. Namun, di era
globalisasi, bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar berupa dominasi bahasa
asing, terutama bahasa Inggris, dalam dunia pendidikan tinggi dan publikasi
ilmiah. Artikel ini menguraikan bagaimana bahasa Indonesia berkontribusi dalam
membangun budaya akademik yang sehat, kendala yang muncul dalam
implementasinya, serta langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh untuk
memperkuat peran bahasa Indonesia dalam ranah ilmiah. Kajian ini didasarkan
pada Modul 1 tentang bahasa Indonesia dalam konteks akademik dan diperkuat
dengan literatur ilmiah lain.
Kata kunci: Bahasa Indonesia, budaya akademik,literasi ilmiah, etika akademik, pendidikan tinggi
Pendahuluan
Bahasa merupakan medium utama dalam berpikir, berkomunikasi,
dan mentransfer ilmu pengetahuan. Tanpa bahasa, gagasan tidak dapat dituangkan
dengan jelas, dan komunikasi antarindividu dalam ruang akademik tidak akan
berjalan efektif. Di Indonesia, bahasa Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai
bahasa persatuan, melainkan juga sebagai bahasa akademik yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, diskusi ilmiah, serta pengembangan ilmu pengetahuan di
berbagai bidang.
Budaya akademik yang sehat dapat dipahami sebagai tradisi
intelektual yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keterbukaan,
penghargaan terhadap karya ilmiah, serta keberanian mengemukakan gagasan secara
logis dan kritis. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berperan sebagai pengikat,
penyampai, dan penguat budaya akademik tersebut. Modul 1 menegaskan bahwa
penguasaan bahasa Indonesia yang baik adalah syarat mutlak bagi mahasiswa,
dosen, maupun peneliti dalam menulis karya ilmiah, karena dari sanalah akan terbentuk
tradisi akademik yang sehat dan beretika.
Namun, tantangan besar muncul ketika globalisasi mendorong
dominasi bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dalam ranah publikasi ilmiah
internasional. Kondisi ini membuat sebagian akademisi merasa penggunaan bahasa
Indonesia kurang bernilai dalam konteks sains. Maka, pertanyaan yang perlu
diajukan adalah: bagaimana bahasa Indonesia tetap dapat menjadi instrumen
penting dalam membangun budaya akademik yang sehat, meskipun harus bersanding
dengan bahasa asing di era global?
Permasalahan
- Bagaimana
peran bahasa Indonesia dalam membentuk budaya akademik yang sehat di
perguruan tinggi?
- Tantangan
apa saja yang dihadapi bahasa Indonesia dalam konteks akademik, khususnya
di era globalisasi?
- Strategi apa yang dapat dilakukan agar bahasa Indonesia tetap memiliki peran sentral dalam pembentukan budaya akademik yang sehat?
Pembahasan
1. Bahasa Indonesia dan Budaya Akademik yang Sehat
Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar utama dalam sistem
pendidikan nasional. Dalam dunia akademik, bahasa ini memiliki fungsi vital
sebagai sarana mengekspresikan pemikiran ilmiah. Penulisan karya ilmiah,
misalnya skripsi, tesis, disertasi, maupun artikel jurnal, dilakukan dengan
bahasa Indonesia sebagai bentuk konkret bahwa bahasa ini mampu menjadi wadah
penyampaian gagasan secara logis, runtut, dan sistematis.
Budaya akademik yang sehat menuntut adanya komunikasi yang
jujur dan transparan. Melalui bahasa Indonesia, mahasiswa dan dosen dapat
berinteraksi dalam forum ilmiah tanpa hambatan bahasa, sehingga diskusi
berjalan terbuka. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah
mencegah terjadinya ambiguitas, kesalahpahaman, atau bahkan penyalahgunaan
istilah dalam penyampaian ilmu pengetahuan.
Modul 1 menegaskan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam
karya ilmiah mencakup keterampilan menulis akademik, menyusun kalimat efektif,
memilih diksi yang tepat, serta menggunakan sistem rujukan dan sitasi yang
sesuai. Semua ini merupakan bagian dari upaya membangun tradisi akademik yang
sehat dan beretika, karena kesalahan dalam bahasa dapat berimplikasi pada
kesalahan dalam penyampaian makna ilmiah.
2. Tantangan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Ranah
Akademik
Meskipun memiliki peran penting, praktik penggunaan bahasa
Indonesia dalam dunia akademik masih menghadapi beberapa kendala.
a. Dominasi bahasa asing
Sebagian besar publikasi ilmiah bereputasi internasional menggunakan bahasa
Inggris. Hal ini mendorong banyak akademisi lebih fokus menulis dalam bahasa
Inggris untuk mendapatkan pengakuan global. Akibatnya, penggunaan bahasa
Indonesia dalam karya ilmiah nasional kurang mendapat perhatian.
b. Minimnya literatur ilmiah berbahasa Indonesia
Banyak bidang ilmu masih kekurangan referensi mutakhir dalam bahasa Indonesia.
Hal ini memaksa mahasiswa dan peneliti bergantung pada literatur asing, yang
secara tidak langsung mengurangi fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan.
c. Persepsi rendah terhadap bahasa Indonesia sebagai
bahasa sains
Sebagian kalangan menganggap bahasa Indonesia kurang “ilmiah” dibandingkan
bahasa asing. Padahal, bahasa Indonesia terus berkembang dengan pengayaan
istilah ilmiah yang disusun oleh Badan pengembangan Dan Pembinaan Bahasa.
d. Kurangnya literasi akademik
Banyak mahasiswa masih kesulitan menulis karya ilmiah dengan bahasa Indonesia
yang sesuai kaidah. Plagiarisme, penggunaan bahasa tidak baku, dan lemahnya
keterampilan sitasi masih menjadi masalah serius.
3. Strategi Penguatan Peran Bahasa Indonesia dalam Budaya
Akademik
Agar bahasa Indonesia tetap kokoh dalam membentuk budaya
akademik yang sehat, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:
- Pengembangan
istilah ilmiah
Perlu adanya upaya berkelanjutan dalam menciptakan padanan istilah ilmiah baru agar bahasa Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan. - Peningkatan
kualitas jurnal nasional
Jurnal berbahasa Indonesia harus ditingkatkan mutunya agar sejajar dengan jurnal internasional. Hal ini akan meningkatkan minat akademisi untuk menulis dalam bahasa Indonesia. - Pendidikan
literasi akademik
Perguruan tinggi harus menekankan pembelajaran menulis akademik dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa perlu dibimbing agar mampu menyusun karya ilmiah yang sesuai kaidah bahasa dan etika akademik. - Sinergi
bahasa dan etika akademik
Bahasa Indonesia harus digunakan tidak hanya untuk kepentingan teknis, tetapi juga untuk menegakkan integritas akademik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik sejalan dengan upaya mencegah plagiarism dan meningkatkan orisinalitas karya. - Kebijakan
pemerintah dan lembaga pendidikan
Diperlukan regulasi yang mendorong penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah nasional, tanpa menutup ruang penggunaan bahasa asing untuk kepentingan global.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia memiliki peran yang tidak tergantikan dalam
pembentukan budaya akademik yang sehat. Melalui bahasa ini, gagasan ilmiah
dapat disampaikan dengan jujur, terbuka, dan sistematis. Meskipun menghadapi
tantangan besar akibat dominasi bahasa asing dan keterbatasan literatur, bahasa
Indonesia tetap relevan sebagai bahasa akademik yang memperkuat identitas
nasional.
Dengan strategi yang tepat—mulai dari pengembangan istilah
ilmiah, peningkatan kualitas jurnal nasional, hingga pendidikan literasi
akademik—bahasa Indonesia dapat semakin kokoh sebagai instrumen dalam menjaga
budaya akademik yang sehat.
Saran
- Pemerintah
melalui lembaga bahasa perlu memperbanyak padanan istilah ilmiah dalam
bahasa Indonesia agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
- Perguruan
tinggi harus meningkatkan literasi akademik mahasiswa dengan menekankan
keterampilan menulis karya ilmiah berbahasa Indonesia.
- Akademisi
hendaknya tetap menulis dalam bahasa Indonesia untuk publikasi nasional,
sambil tetap menguasai bahasa asing untuk kepentingan internasional.
- Perlu
ada penghargaan dan insentif bagi dosen atau peneliti yang aktif menulis
karya ilmiah dalam bahasa Indonesia agar posisi bahasa nasional tetap kuat
di ranah akademik.
Daftar Pustaka
- Modul
1. (2023). Bahasa Indonesia dalam Konteks Akademik.
- Chaer,
A. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka
Cipta.
- Alwasilah,
A. C. (2012). Pokoknya Menulis: Cara Baru Menulis dengan Metode
Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.
- Sugiyono.
(2019). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2020). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Komentar
Posting Komentar